Persentase Dampak Pandemi Terhadap Pengusaha di Mamuju
Ketua HIPMI Mamuju, Andi Aso
2021-06-02 | Dikunjungi: 1667 Kali
MAMUJU (malaqbi.com) Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia termasuk di Indonesia ini menyebabkan kepanikan luar biasa bagi seluruh masyarakat, juga meluluh lantakkan seluruh sektor kehidupan. Pemerintah Indonesia pun mengambil kebijakan yang bertujuan untuk memutus rantai penularan pandemi Covid-19. Salah satunya adalah penerapan kebijakan social distancing, dimana warga harus menjalankan seluruh aktivitas di rumah, seperti bekerja, belajar, termasuk dalam melaksanakan ibadah.
Hal ini kemudian sangat berdampak pada sektor ekonomi, dimana sejumlah perusahaan terpaksa harus merumahkan sebahagian karyawannya. Hal ini diuangkapkan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indoensia (HIMPI) Kabupaten Mamuju, Andi Aso saat dihubungi, Rabu 2 Juni 2021
"Pandemi di sektor kewirausahaan sangat berdampak, kebijakan pemerintah akibat pandemi yaitu, psycal distancing, menjauhi kerumunan, membuat beberapa sektor usaha mengalami ketimpangan, akibatnya banyak perusahaan yang merumahkan sebagian besar karyawanannya karna tidak mampu untuk membiayai operasional yang sangat membengkak,"jelas Andi Aso
"Akibat pandemi, produksi mengalami penurunan sementara biaya yang dikeluarkan sangat besar. Karena sektor usaha mengalami ketimpangan maka perekonomian juga mengalami ketimpangan,"sambung Andi Aso
Sehingga itu kata dia, tantangan ekonomi Indonesia semakin berat. BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 0,74% (-0,74%) pada kuartal pertama di tahun 2021. Perlu adanya gerakan bersama untuk pemulihan ekonomi Nasional.
Adapun sejumlah sektor usaha yang terdampak diantaranya, sektor usaha paling tinggi terdampak adalah sektor akomodasi dan Makan minum, mencapiai 92,47%, menusul sektor transportasi yakni 90,34%, dan sektor jasa Lainnya 90,9%, sedangkan yang paling rendah terdampak adalah sektor air dan pengolahan sampah yakni hanya kisaran 68%, dan sektor listrik 67% serta sektor property 59%. (Nas)