41 % Konsumen Indonesia Suka dengan Layanan Terbaru dan Inovatif
2014-10-11 | Dikunjungi: 2772 Kali
(Malaqbi.com) Hasil riset Accenture mengenai konsumsi digital menunjukkan bahwa
konsumen Indonesia menginginkan produk baru dan inovatif. Mereka juga
sedang mempersiapkan diri untuk gaya hidup yang serba digital, karena
para inovator mendorong konsumen memakai lebih dari satu perangkat.
Hasil riset menunjukan bahwa 41 persen masyarakat Indonesia ingin
menjadi yang pertama untuk memiliki suatu perangkat atau mencoba produk
dan layanan yang terbaru. Dibanding pasar negara berkembang lainnya,
kebanyakan konsumen tertarik pada perangkat dan aplikasi yang terus
dikembangkan secara berkesinambungan.
Laporan lainnya juga menunjukkan bahwa 55 persen konsumen Indonesia
menyatakan mereka akan menyisihkan pengeluaran mereka untuk membeli
gadget dalam waktu 12 bulan kedepan. Sebagai contoh, 81 persen berencana
untuk membeli smartphone dan 61 persen ingin beralih ke ponsel yang
memiliki layar lebih besar di tahun berikutnya.
Tore Berg, Managing Director for Communication, Media & Technology
dan Customer Relationship Management, Accenture mengatakan bahwa
konsumen perangkat digital kini sudah lebih cerdas.
Mereka lebih
menginginkan perangkat terbaru dan juga inovatif. Tak hanya itu,
kebanyakan dari mereka juga akan menambah jumlah perangkat dari yang
dimiliki saat ini.
Riset Accenture Digital Consumer tahun 2014 mensurvei 1.000 pengguna
internet di Indonesia mengenai penggunaan dan kecenderungan dalam
membeli perangkat elektronik, konten dan layanan digital. Riset ini
mengindikasi adanya peranan penting konsumen dalam menciptakan keadaaan
di mana produk dan layanan digital menjadi sangat personal.
Kurangnya koneksi internet yang dapat diandalkan menjadi sumber
kekecewaan konsumen. Menurut hasil riset, 86% melaporkan gangguan dan
adanya isu dalam mengakses program TV dan film dari koneksi broadband di
rumah. Sebanyak 60% konsumen mengatakan bahwa mereka bersedia membayar
lebih untuk koneksi yang lebih cepat, dan 62% rela membayar lebih untuk
akses “kapan saja, di mana saja”.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wong Tjin Tak, Communication, Media
& Technology Lead, Accenture Indonesia. Ia mengatakan riset ini
menunjukkan bahwa koneksi broadband tidak berhasil memenuhi ekspektasi
konsumen. Konsumen bersedia untuk membayar lebih agar koneksi sama
sekali tidak terganggu.
Laporan lainnya juga menyebutkan bahwa walaupun 55% konsumen digital di
seluruh dunia sangat memperhatikan privasi di dunia digital, hal ini
merupakan tantangan yang sulit diatasi.
Sebanyak 67% konsumen digital
bersedia berbagi data pribadi mereka demi layanan tambahan atau potongan
harga, dan hukum atau undang-undang untuk perlindungan data.
George Pramadono, Managing Director untuk CMT – Technology, Accenture
Indonesia juga menegasakan saat ini 52% masyarakat Indonesia
mempercayakan data pribadi mereka pada bank. Lalu diikuti oleh penyedia
mobile network, kemudian search engine.
Oleh karena itu, perusahaan
perlu berinvestasi secara agresif untuk mengembangkan aplikasi yang
terintegrasi dan multifungsi ke dalam perangkat sehingga cocok untuk
memuaskan permintaan konsumen.
Am (Ed. Nih.mc)