Bulan Ramadhan Dimeriahkan Politisi
2012-07-30 | Dikunjungi: 94206 Kali
Marhaban Yaa Ramadlan. “Hai manusia…! Bulan yang agung, bulan yang penuh berkah telah menaungi. Bulan yang
di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Bulan yang padanya Allah mewajibkan berpuasa”. Itulah penggalan khutbah Rasulullah Muhammad SAW
ketika menyongsong Bulan Suci Ramadlan.
Ramadlan datang, politikus pun senang. Tim pun jadi sibuk mengatur jadwal Safari Politik, upzz maaf salah,
maksud saya Safari Ramadlan. Pesan agama “dibungkus” dengan pesan politik melalui mikrofon mimbar masjid, ataukah memanfaatkan situs jejaring sosial,
seperti Facebook atau Twitter, atau yang lebih mudah lewat SMS, MMS, BBM hingga melalui blog dan website. Pesan ramadlan bagaikan bumbu yang lezat bagi para
politikus untuk menarik simpati publik.
Sehingga kedatangan bulan puasa atau bulan ramadhan juga membawa berkah terselubung bagi para penggiat
politik tidak terkecuali di Sulawesi Barat.
Lihat saja disejumlah mesjid yang ada hingga persimpangan jalan, mulai dari Kabupaten Mamuju Utara, Mamuju,
Majene, Polewali Mandar hingga Mamasa. bermodalkan spanduk ukuran minimal 3x1 meter hingga yang ekstra besar atibut politik pun banyak terpasang di dinding dan pagar masjid dengan berdalih "Selamat Menunaikan Ibadah
Puasa" yang tergambar wajah para politikus baik dari eksekutif maupun
legislatif hingga wajah politikus
nasional.
bulan ramadhan sering digunakan sebagai momentum untuk menjual citra para politikus dan ini sudah bukan menjadi
rahasia lagi. Polesan wajah baik pribadi, keluarga hingga berlabel partai mempercantik gambar biar terkesan islami dan religius. Slogan-slogan pun bertebaran yang menonjolkan pesona slogan mendayu-dayu, yang mengajak masyarakat lebih
dekat sama Tuhan dan menjalankan ibadah puasa lebih baik.
“... Dekat Sama Tuhan atau
sama Pribadi... Menjalankan Ibadah Puasa atau kepentingan partai? Hehehe…. “
Bahkan tidak tanggung-tanggung jika kita biasa melihat para politikus mengadakan jamuan Buka Puasa Bersama dan
Sahur Bersama yang menghadirkan penceramah dan orang-orang terkenal hingga Tokoh-tokoh politik dan partai pendukung. Agar lebih ramai, tak lupa dan tak lengkap rasanya
jika tidak mengundang anak yatim, fakir miskin, pembagian sedekah, sembako pun tidak lupa
dilakukan. demi untuk pencitraan dan mendapatkan simpati publik.
Sesungguhnya semua kegiatan tersebut tidak ada yang salah, bahkan mulia, selama niatnya semata-mata hanya untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Menjadi pertanyaan kemudian jika mobilisasi orang di acara buka dan sahur bersama dititipkan kepentingan politis demi untuk pencitraan
semata dan proyeksi jangka panjang jabatan dan kekuasaan. Kita tidak bisa menjamin semua kegiatan para penggiat politik itu apa betul-betul murni karena ibadah
kepada-Nya? Wallaahualam bissawab.
Akhirnya, saya ingin mengucapkan : SELAMAT
BULAN SUCI RAMADHAN 1433 H, BULAN PENUH POLITIKUS…..!
Ya Allah, ampuni hamba. Hanya
kepadaMu aku memohon, dan hanya kepadaMu aku meminta. Cukup-lah Allah sebagai
penolongku.
Wallahu Muaffiq Ilaa Aqwamiet Tharieq Wassalamu Alaikum Wr.Wb.
(Redaksi: Anhar)