2025-03-29 | Dibaca: 53
Mamasa (malaqbi.com) – Sepekan terakhir, masyarakat Mamasa menyoroti adanya Tempat Pemerosesan Akhir (TPA) sampah di berbagai tempat, yang dinilai berdampak buruk bagi lingkungan. Di Salurano Malabo, Aliansi Masayarakat menolak pengaktifan kembali TPA yang berada di sana; sementara di Rantepuang Mamasa, masyarakat menutup paksa TPA milik Pemkab.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Mamasa Reski Masran meminta kepada Pemkab Mamasa untuk fokus dan serius mengurusi permasalahan ini.
"Ini berkaitan dengan kehidupan masyarakat, ini merupakan hal penting yang harus diprioritaskan karena berkaitan dengan aktivitas dan keseharian masyarakat dalam mencari penghidupan," Kata Reski kepada malaqbi.com, Sabtu (29/03/2025).
Menurutnya, persoalan sampah ini lebih penting untuk dikerjakan daripada Pemkab Mamasa sibuk melakukan agenda-agenda seremonial atau membuat kebijakan yang tidak berkaitan langsung dengan masyarakat.
"Lebih urgen TPA sampah dikerjakan daripada rehab rujab. kita tidak berharap respon sesaat, tetapi ada upaya keberlanjutan sehingga tidak menimbulkan masalah kemudian hari," tegas Ekki sapaan akrabnya.
Legislator dari Partai Gerindra ini mengharapakan keseriusan Pemkab untuk mendengar dan memberi solusi pada setiap permasalahan yang disuarakan oleh masyarakat.
"Ini masalah klasik, setiap kebijakan yang dibuat tidak melibatkan masyarakat sehingga permasalahan-permasalahan timbul dikemudian hari. Jika pemerintah serius, maka setiap kebijakan dan aturan yang dibuat berkenaan dengan kehidupan masyakarakat secara langsung, maka wajib pula melibatkan masyarakat dalam pembuatan kebijakan tersebut," terang Ekki.
Olehnya itu, pihaknya berharap agar polemik sampah ini bisa menjadi jembatan untuk menyelesaikan masalah-masalah lain.
"Permasalahan sampah ini harus segera dicarikan solusinya sehingga kedepannya tidak menimbulkan permasalahan yang baru," pungkas Ekki.
(Dhari)
