2024-12-12 | Dibaca: 29
MAMUJU (malaqbi.com) Penjabat Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin resmikan etalase anggrek dan pembibitan holtikultura di depan perkantoran Pemprov Sulbar, Kamis 12 Desember 2024.
Hadir juga Wakapolda Sulbar, Kabinda Sulbar, Pj Sekprov Amujib, Danlanal, Pengusaha, Petani, Penyuluh pertanian dan jajaran Pemprov Sulbar.
Pj Bahtiar juga menebar benih ikan di kolam milik Pemprov Sulbar, sekaligus melihat langsung kondisi bibit holtikultura.
Petani Anggrek Andreas mengatakan hadirnya etalase anggrek yang dibangun Pemprov Sulbar ini sangat luar biasa.
"Bagi kami sangat luar biasa, karena ini membantu, memfasilitasi dan mempromosikan apa-apa menjadi kekayaan alam di Sulbar," kata Andreas.
Lanjutnya, khusus di Kabupaten Mamasa pihaknya mengembangkan tanaman anggreka dimana ada 400 jenis.
"Beberapa jenis anggrek itu bisa memutar ekonomi petani yang sangat dibutuhkan pasar, terutama seluruh dunia. Jadi bukan hanya di Indonesia," bebernya.
Bahkan, harga anggrek ini beragam mulai dari ratusan, bahkan ada sampai puluhan juta.
"Hadirnya etalase ini juga bisa memperluas jualan, karena kalau ada tamu datang mau membeli anggrek tidak perlu lagi ke Mamasa. Kita bisa distribusikan ke sini," ungkapnya.
Sedangkan, salah satu penyuluh pertanian Safaruddin menyampaikan etalase ini merupakan salah satu anugrah Sulbar.
"Karena bisa menjadi pusat informasi tekhnologi terkait dengan fungsinya. Jadi kami penyuluh pertanian ini tentu penggerak di situ," kata Safaruddin.
Ini bisa memberikan pengetahuan kepada pengunjung yang datang di etalase Pemprov Sulbar.
"Kita akan jadi ujung tombak, makanya sekali lagi kami katakan ini adalah anugrah melalui Pj Gubernur Sulbar yang dimana satu-satunya di Indonesia diinisiasi oleh Pemprov," ujarnya.
Sedangkan, Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menuturkan etalase anggrek berkat kerja keras yang luar biasa secara swadaya dan sukarela mengembangkan hultikultura serta anggrek di Sulbar.
"Salah satu komoditi bisa dikembangkan dan menjadi karakter adalah salah satunya anggrek yang dibandingkan provinsi lainnya dan berkelas. Tinggal kita dorong produksi dan pasarannya," ucap Bahtiar.
Hal inilah, menjadi konsennya agar ini betul-betul dikerjakan secara serius, karena posisi anggreknya ada di Mamasa dengan membutuhkan waktu ke sana, makanya wdibuatkan etalase.
"Siapapun rakyat Indonesia maupun turis kalau berkunjung ke Sulbar, salah satu oleh-oleh bisa dibawa salah satunya anggrek. Pusat budi dayanya kita pusatkan di sini," paparnya.
Bahkan, ini bisa menjadi pusat edukasi bagis siswa maupun mahasiswa yang ingin belajar, termasuk menjadi wisata baru di Sulbar.(rls)